Malangnya Indonesia. Meskipun memiliki pelanggan BlackBerry terbesar di Asia Tenggara, Research in Motion (RIM), pembuat telepon pintar BlackBerry, memilih mendirikan pabriknya di Penang, Malaysia. Padahal, pengguna di Malaysia kalah telak dibanding Indonesia yang mencapai lebih dari tiga juta pelanggan.
Pabrik penghasil ponsel pintar itu mulai berproduksi sejak 1 Juli 2011. Artinya, pasar BlackBerry di Asia dan dunia bakal kedatangan BlackB bertanda 'Made in Malaysia'.
Wakil Presiden BlackBerry wilayah Malaysia, Thailand, dan Malaysia, Dany Bolduc, mengatakan produksi itu ditujukan untuk memenuhi lonjakan permintaan BlackBerry di dunia, khususnya Asia. "Kami terus memperbaiki cara melayani pelanggan. Dan Malaysia bisa membantu tujuan kami," katanya dalam CrackBerry.com, 17 Juli 2011.
Koran The Star membenarkan rencana pabrik itu. Menurut sumber yang dikutip The Star, RIM bekerja sama dengan Flextronics, perusahaan jasa desain, rekayasa, dan manufaktur yang biasa memproduksi komponen otomotif, komputer, bahkan medis di 30 negara. Meski pabriknya berada di Malaysia, Flextronics berkantor pusat di Singapura. Nah, perusahaan inilah yang diyakini memproduksi sebagian besar komponen BlackBerry.
Ekspansi RIM di Malaysia disambut positif oleh pejabat setempat. Menurut Kepala Malaysian Investment Development Authority, Datuk Jalilah Baba, Malaysia adalah negara yang cocok untuk berinvestasi. "RIM telah membuat keputusan yang tepat," katanya.
Selama paruh tahun 2011, RIM telah menjual 13,2 juta BlackBerry ditambah tablet BlackBerry PlayBook sebanyak 500 ribu unit.
Source |