14 Juli 2011

Truvada ,Pil Pencegah HIV Aids




   Kompas.com - Reputasi virus HIV yang selama ini sulit dijinakkan tampaknya akan segera berakhir. Hasil dua penelitian yang dilakukan di Afrika menyebutkan pil yang disebut Truvada bisa mencegah infeksi virus AIDS pada pria dan wanita heteroseksual.

   Awal tahun 2011 sebuah studi menyebutkan pil Truvada tidak bisa mencegah penularan virus AIDS. Tetapi dua penelitian terbaru yang didanai oleh pusat pengendalian penyakit Amerika (CDC) menyatakan pil tersebut sukses mencegah AIDS.

   Penelitian dilakukan di Botswana, Afrika, yang melibatkan 1.200 pria dan wanita. Separuh responden diberikan pil Truvada yang diminum setiap hari. Sisanya mendapatkan pil plasebo atau pil yang tidak memiliki zat aktif sebagai pembanding.

   Hasil analisa menemukan responden dari kelompok Truvada yakin mereka tidak akan tertular HIV. Namun ada 4 orang dari kelompok ini yang terinfeksi. Sementara itu dari kelompok kontrol ditemukan 19 orang yang terinfeksi HIV. Ini berarti Truvada menurunkan risiko infeksi HIV hingga 78 persen.

   Studi kedua yang didanai oleh The Bil & Melinda Gates Foundation dan dilakukan oleh tim dari University of Washington melibatkan 4.700 pasangan heteroksesual di Kenya dan Uganda. Dari tiap pasangan itu, salah satunya terinfeksi HIV. Kemudian yang tidak terinfeksi diberikan pil Truvada atau pil pencegah HIV lainnya, Viread. Sisanya mendapat pil plasebo.

   Hasilnya ada 13 orang yang terinfeksi HIV dari kelompok Truvada, 18 dari kelompok Viread dan 47 orang dari kelompok pil plasebo. Dengan kata lain pemberian pil itu mengurangi risiko HIV hingga 62 persen sampai 73 persen.
Selain pemberian pil, dalam kedua penelitian tersebut para responden juga diberikan konseling dan kondom gratis sehingga cukup beralasan jika tingkat penularannya rendah.

   Penelitian teranyar ini merupakan studi keempat yang terbesar dalam pencarian obat AIDS. Studi pertama dilakukan pada pria homoseksual di Peru, Ekuador, Brazil, Afrika Selatan, Thailand, dan Amerika Serikat. Obat Truvada yang diberikan diketahui menurunkan risiko infeksi hingga 44 persen dan mencapai 73 persen pada pria yang disiplin minum obat ini.

   Walau disambut gembira namun Gilead Sciences, produsen Truvada belum berencana membuat obat tersebut secara massal. Para ilmuwan masih menyelidiki mengapa dalam penelitian pada 3.900 wanita di Kenya, Tanzania, dan Afrika Selatan, pil ini tidak memberi hasil menggembirakan.

   Obat Truvada dan Viread dalam penelitian ini diproduksi oleh Gilead Sciences, perusahaan farmasi utama yang memproduksi obat-obatan AIDS. Minggu ini pejabat kesehatan di AS mengumumkan perusahaan tersebut telah setuju untuk memproduksi obat ini secara generik agar bisa diakses oleh penduduk negara miskin.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...