Bagi para penggemar makanan laut, nama caviar mungkin sudah tidak asing lagi. Tapi tidak bagi sebagian masyarakat Indonesia. Selain karena harganya yang mahal sehingga hanya populer di kalangan tertentu, caviar juga merupakan makanan langka yang sulit didapat, hanya disajikan di restoran fine dining atau hotel bintang lima.
Caviar adalah telur ikan sturgeon. Sturgeon adalah ikan yang sangat langka yang menurut penelitian telah ada sejak zaman dinosaurus. Sampai saat ini telah ditemukan sekitar 27 species ikan sturgeon dan 6 species diantaranya ditemukan di perairan laut Kaspia. Laut Kaspia sendiri adalah sebuah danau, dan termasuk salah satu danau terbesar di dunia, disebut laut karena danau ini mengandung garam dan permukaan laut Kaspia berada sekitar 26 km di bawah permukaan laut bebas. 90 % caviar yang dihasilkan di dunia berasal dari laut Kaspia. Pada saat musim bertelur, ikan sturgeon akan beramai-ramai bermigrasi ke hulu sungai. Dengan berat rata-rata mencapai 800 kg, sturgeon mampu mengahasilkan telur sebanyak 60-80 kg. Yang sangat mencengangkan, karena ikan ini sangat langka harga perkilonya bisa mencapai USD 5000 atau Rp.50 juta.
Awalnya caviar hanya dikonsumsi oleh para bangsawan. Tapi sejak awal abad ke 19, perairan laut Amerika berlimpah dengan sturgeon dan ini mengakibatkan caviar dengan mudah dan murah didapatkan, bahkan disajikan secara bebas di bar-bar di Amerika. Namun karena penangkapan besar-besaran, pada akhir abad ke 19 sturgeon berada di ambang kepunahan, dan sejak saat itu caviar menjadi makanan mahal yang langka.
Nama caviar sendiri berasal dari Turki, khavyar. Entah bagaimana awalnya nama itu berasal, tapi sejak 250 juta tahun yang lalu, caviar telah menjadi makanan terpenting bagi orang Timur Tengah dan Eropa Timur. Tak heran, penghasil terbesar caviar dengan kualitas terbaik berasal dari Iran dan Rusia.
Caviar termahal yaitu jenis Beluga, Sterlet, Ossetra dan Sevruga. Jenis beluga mempunyai butiran telur yang besar dan berwarna abu-abu kehitaman. Jenis beluga adalah jenis caviar termahal dan berasal dari Rusia. Jenis caviar temahal berikutnya adalah sterlet, jenis ini jenis yang sangat langka, berukuran lebih kecil dibanding beluga dan berwarna keemasan. Sedangkan jenis ossetra adalah caviar dengan warna abu-abu kecoklatan. Jenis sevruga adalah caviar ‘paling murah’ dibanding tiga jenis lainnya. Sevruga juga berwarna abu-abu kehitaman seperti beluga, tapi dengan ukuran yang lebih kecil, kadang berwarna lebih hitam.
Proses pembuatan telur ikan sturgeon menjadi caviar adalah dengan cara menangkap ikan sturgeon, membuka perut dan mengeluarkan telurnya, lalu telur-telur tersebut didiamkan sampai matang dalam air yang mengandung garam, setelah matang kemudian telur-telur ini diletakkan ke dalam kaleng yang sudah disterilisasi untuk menghilangkan bakteri. Sedangkan daging ikannya biasanya diolah menjadi Smoked Sturgeon.
Caviar yang diminati adalah caviar dalam kondisi segar yang disimpan antara suhu -3 sampai 1 derajat celcius. Cara mengkonsumsinya bermacam-macam. Di Eropa, caviar biasa disantap bersama roti tipis, scramble egg dan sour cream. Sedangkan di Iran, biasa disantap dengan roti atau pancake. Tetapi itu tergantung dengan selera, ada juga yang menyantapnya begitu saja atau hanya menambahkan sedikit sour cream. Menurut para penikmat caviar, caviar yang segar dan lezat adalah caviar yang terasa asinnya, tidak amis dan butiran telurnya terlihat mengkilat/berkilauan. Pada umumnya restoran yang menyajikan caviar mematok harga sekitar USD 50 untuk 30 gram caviar. Di Eropa terutama di Rusia, caviar biasa dikonsumsi bersama dengan vodka.
Uniknya ada jenis makanan lain yang mirip-mirip caviar. Di restoran Jepang ada juga yang menyediakan ‘sejenis caviar’ bernama Ikura yang berasal dari telur ikan salmon, ada juga Tobiko yang berasal dari telur ikan terbang/flying fish. Ikura dan tobiko biasa digunakan untuk sushi, sushi roll, atau disajikan bersama sashimi. Ada juga makanan bernama CaviArt yaitu caviar yang terbuat dari algae untuk penganut vegetarian-vegan. Tweet