CALIFORNIA - PayPal membantah berita yang menyebutkan sekelompok hacker LulzSec telah berhasil membobol situs mereka, yang berujung pada menyebarnya informasi akun pengguna dari layanan gateway pembayaran tersebut ke publik.
Seperti diketahui, Kelompok hacker Lulz Security atau disingkat LulzSec pekan lalu menyatakan bahwa mereka telah membocorkan informasi sekira 62 ribu data akun pengguna internet, termasuk Facebook, PayPal dan Twitter.
"Laporan tersebut tidak akurat. Kami ingin meyakinkan anda bahwa situs PayPal sama sekali tidak dibobol maupun dibajak," tulis pihak PayPal di blognya, yang dikutip dari FS Tech, Senin (20/6/2011).
"Sebelumnya sekelompok hacker mengklaim bahwa mereka telah menyerang situs-situs yang pengamanannya rapuh, serta mengambil username dan passwordnya. Namun, password serta username tersebut tidak berhubungan dengan PayPal," tambahnya.
PayPal mengatakan bahwa tim keamanan mereka menjadi waspada setelah berita tersebut muncul, dan langsung melakukan monitoring ke sejumlah akun yang memiliki aktivitas yang mencurigakan.
"Kami selalu mengawasi setiap pembayaran tak resmi dari akun pengguna. Kami melakukan hal tersebut rutin. Proses monitoring tersebut juga bakal langsung bekerja jika mendeteksi sebuah akun yang mencurigai," ungkap pihak PayPal.
Selain mengklaim telah membajak situs Amazon, Facebook dan PayPal, sebelumnya LulzSec juga telah membajak situs Sony Pictures, anggota senat Amerika Serikat, CIA, dan lain-lain. Tweet